Kamis, 28 Februari 2013

RACUN PADA ROKOK

Dalam sebatang rokok terkandung sekitar 4000 macam zat kimia. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas sebesar 85 persen dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, hydrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan, benzene, methanol, kumarin,4-etilkatekol, ortokresol, dan perylene adalah sebagian dari beribu-ribu zat yang dalam dalam batang rokok.

Dari sekitar 4000 macam zat kimia yang ada dalam rokok, setidaknya 200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan manusia. Racun yang terutama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.

Tar adalah
Substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru

Nikotin adalah
Zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan.

Karbon monoksida adalah
Zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen.

Follow us: @natankolek

Senin, 07 Januari 2013

Resensi Film The Pursuit Of Happyness


The Pursuit of Happyness



Film ini berkisah  dari sebuah kisah nyata yang bercerita tentang seorang pria bernama Chris Gardner, yang sangat pintar dan berbakat. Sayangnya dia tidak mendapatkan pekerjaan sesuai talentanya. Dia hanya bekerja sebagai seorang penjual dengan jam kerja paruh waktu, padahal dia harus menghidupi keluarganya.
Chris tetap gigih bekerja walaupun semua itu tidak bisa mencukupi kehidupan material mereka. Namun, lama-kelamaan istrinya Thandie Newton tidak lagi kuat untuk hidup dibawah tekanan seperti itu. Dia lantas meninggalkan Chris dan putra semata wayang mereka, yang masih berusia lima tahun, Christopher.
Kini, Chris hidup sebagai orangtua tunggal. Dia tetap berusaha mencari pekerjaan lebih baik dengan bakat yang ia miliki. Akhirnya dia mendapatkan sebuah pekerjaan di sebuah firma broker yang bonafit, sayangnya disana dia tidak digaji. Tapi, ia tetap gigih mengerjakan semua pekerjaannya, dengan harapan setelah program yang dia laksanakan selesai, dia akan mendapatkan pekerjaan lain yang lebih baik dan masa depan yang lebih terjamin.

Sebelum cita-citanya tercapai, Chris dan Christopher menghadapi masalah lain dalam hidup mereka. Hal terburuk muncul saat mereka diusir dari apartemen yang selama ini mereka tempati karena tidak bisa membayar uang sewa. Mereka harus berjuang untuk hidup di tempat pengungsian, terminal bis, kamar mandi, atau tempat lainnya yang mereka temui di malam hari.
Meski hidup mereka semakin sulit, Chris tetap berpegang teguh pada pendiriannya untuk menjadi ayah yang penyayang untuk anaknya. Berbekal kasih sayang dan rasa percaya dari Christopher, dia merasa lebih kuat dan mampu menghadapi segala rintangan yang ada.
Cerita film ini dimulai pada tahun 1981 di San Francisco, California. Linda dan Chris Gardner hidup di sebuah apartemen kecil bersama anak mereka yang berusia 5 tahun, Christopher. Chris adalah seorang salesman yang menghabiskan seluruh tabungan keluarga untuk membeli franchise untuk menjual scanner tulang (Bone Density Scanner) portable. Scanner ini memang mampu menghasilkan gambar lebih baik dari X-ray, tetapi kebanyakan dokter yang ditemui Chris beranggapan bahwa harganya terlalu mahal. Linda, istrinya, bekerja sebagai buruh di sebuah laundry. Keluarga kecil ini mulai terpecah ketika mereka menyadari bahwa mereka tak mampu membayar sewa rumah dan tagihan-tagihan yang semakin menumpuk. Keadaan diperparah oleh kebiasaan Chris yang memarkir mobilnya sembarangan. Karena tak mampu membayar surat tilang, mobil Chris akhirnya disita. Puncaknya, Linda pergi meninggalkan Chris dan pergi ke New York City. Awalnya ia hendak membawa serta Christopher, namun urung atas permintaan Chris.
Dalam keadaan putus asa, Chris tak sengaja berjumpa dengan seseorang yang membawa Ferari warna merah. Chris bertanya kepada orang itu, pekerjaan apa yang ia lakukan sehingga mampu membeli mobil mewah? Orang tersebut menjawab bahwa ia adalah seorang pialang saham. Sejak saat itu Chris memutuskan untuk berkarier sebagai pialang saham.
Chris menerima tawaran magang tanpa dibayar di sebuah perusahaan pialang Dean Witter Reynolds yang menjanjikan pekerjaan bagi peserta magang terbaik. Dalam masa magang yang tak dibayar itu, Chris mulai kehabisan uang. Akhirnya ia diusir dari rumah sewanya dan menjadi tuna wisma. Selama beberapa hari ia tidur di tempat-tempat umum, namun kemudian ia memutuskan untuk tidur di rumah singgah Glide Memorial Chruch. Karena keterbatasan tempat, mereka harus mengantri untuk mendapatkan kamar. Kadang mereka berhasil, kadang gagal dan terpaksa tidur diluar. Kemiskinan dan ke-tunawisma-an ini semakin mendorong tekad Chris untuk menjalankan tugas dengan giat dan mendapatkan pekerjaan diDean Witter Reynolds.
Di akhir cerita, Chris berhasil menjadi peserta terbaik dan diterima bekerja di sana. Beberapa tahun kemudian, ia mendirikan perusahaan pialang sendiri, Gardner Rich. Pada tahun 2006, ia menjual sebagian kecil sahamnya dan berhasil mendapatkan jutaan dolar dari penjualan itu.